Abu Hurairah ra berkata:
Barang siapa yang hutang uang kepada orang, lantas berkehendak untuk membayarnya maka Allah akan mempermudah jalannya untuk melunasinya. Barang siapa yang hutang dengan tujuan tidak membayar maka Allah akan membinasakannya.
(HR Bukhari dan Ibnu Majah)
Rasulullah SAW bersabda:
Orang yang masih mempunyai tanggungan hutang (lantas meninggal dunia) maka terbelenggu di kuburan, tidak akan lepas kecuali hutang dibayar (oleh ahli warisnya).” (HR Adailami)
- Prolog
Hutang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan, konsekwensi orang berhutang mau tidak mau, punya tidak punya, harus membayar. Sekarang model orang berhutang bermacam macam, dari mulai hutang dengan tetangga hingga dengan menggunakan kartu kredit. Memiliki barang yang disenangi tidak lagi menjadi hambatan.
Masalah muncul ketika hutang bertumpuk dan memakan uang yang seharusnya untuk keperluan sehari hari. Bertumpuknya hutang yang harus dibayarkan membuat hidup tidak tenang, tidur tidak nyenyak, dan emosi pun mulai tidak stabil, mudah marah, stress...
Hutang yang mulanya menyenangkan mulai menjadi neraka, untuk itu perlu ada cara yang praktis agar hidup lebih bahagia dengan tetap dililit hutang, hidup tetap happy biarpun cicilan tiap bulan harus dijalankan.
Tidak ada masalah dalam hidup yang tidak dapat diselesaikan, semua ada solusinya, tinggal bagaimana caranya saja. Kita sangatlah rugi jika kita hutang dan hati kita sedih, biarkan hutang tetap hutang toh nanti di akhir bulan kita tetap bayar. Kenapa harus dipikir dengan berat toh kita juga bayar di akhir bulan. Jadi untuk apa memilirkan hutang, jadi untuk apa berpikir keras tentang hutang, untuk apa tidak bisa tidur hanya gara gara hutang....
Namun untuk membuat happy dengan hutang yang kian menumpuk, tidak lah setiap orang bisa, tidak lah setiap orang mampu, apalagi jika di tambah dengan permasalahan permasalahan yang lain seperti masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah dengan teman .. wah rasanya tidak mungkin untuk bisa tidur nyenyak, untuk makan enak,....
Artikel singkat ini saya tulis agar para penghutang (orang yang hutang) memiliki metode praktis yang dapat membebaskan dirinya dari lilitan hutang, cepat lunas, dengan cara yang sederhana, dengan cara yang mudah, dan cara yang di ridloi Allah SWT.
2. cara cepat bayar hutang
Prinsip dasar dari metode ini mendasarkan pada 3 hal pokok
1. Niat membayar hutang
2. Bersedakah dengan ihlas
3. Yakin kepada Allah kalau Allah melunasi hutang
4. Bersyukur karena Allah telah menyediakan uang untuk kita
5. Bekerja dengan baik
Kelima cara ini merupakan dasar yang harus dimiliki, saya akan menguraikan bagaimana memformulasikan kelima prinsip diatas. Formulasi pembayaran hutang ini hanya bersifat memudahkan saja, agar kelima unsur tersebut memiliki kekuatan yang mempercepat hutang kita cepat terbayar.
Baiklah akan saya uraikan satu persatu :
1. Berniatlah, tetapkan niat membayar hutang ini setiap kali teringat dengan hutang. Pupuklah niat ini, pepatah mengatakan ”semakin kuat niat maka akan semakin cepat suatu keinginan akan terwujud” jadi perbaharui selalu niat untuk membayar hutang hingga pikiran, emosi, perilaku kita terpengaruh untuk ”bagaimana segera menyelesaikan hutang”. Jangan pernah terbersit dalam hati untuk ”tidak membayar hutang” bahasa jawanya ngemplang, kita berniat sedikit saja untuk tidak bayar hutang maka pikiran kita, emosi dan perilaku kita akan terpengaruh untuk tidak membayar. Niat ini merupakan modal dasar bagi kita untuk dapat melunasi hutang, jangan menyepelekan niat. Niat akan menjadikan motivasi kita semakin besar, dampak yang lain adalah niat dapat mengurangi stress kita terhadap hutang, niat yang kuat dapat mengurangi kekhawatiran tidak bisa bayar hutang. Berniatlah karena Allah, jadi berniat ihlas karena Allah untuk bisa membayar hutang. Berhutang merupakan sunah rasulullah yaitu mensegerakan untuk melunasi hutang. Maka jika kita mensegerakan membayar hutang berarti itu perintah Allah. So... membayar hutang dengan ihlas karena Allah. Dengann ihlas karena Allah ini akan menguatkan kita dalam berusaha untuk segera membayar hutang, semakin hutang dapat di lunasi akan semakin baik.
2. metode kedua, agar lebih lancar targetkan perbulan untuk membayar. Misalnya 500 ribu, atau 1juta... dst, biasaya jika pinjaman dari bank hal itu sudah ditentukan besar cicilannya. Target perbulan ini penting agar di tiap bulannya kita bisa memprediksikan jumlah uang yang kita keluarkan baik untuk keperluan sehari hari hari maupun untuk membayar cicilan tiap bulannya. Jadi hal ini harus jelas, karena prinsip dari metode ini adalah kejelasan jumlah yang harus dibayarkan. Kami menggunakan pendekatan ini karena apa yang kita inginkan itulah yang kita dapatkan, kalau setiap bulan kita membayar cicilan 500ribu sedangkan kebutuhan sehari hari habis 2 juta padahal gaji Cuma 1,5juta perbulan, sehingga ada 1 juta defisit .... nah yang satu juta ini haru kita dapatkan dalam satu bulan. Ini jelas penting karena secara matematik orang tersebut harus mencari penghasil tambahan sebesar 1 juta. Untuk itu diperlukan keyakinan yang kuat kepada Allah, bahwa Allah akan memberikan jalan rejeki yang tidak di sangka sangka.
3. metode ke 3 setelah mentargetkan perbulan berapa rupiah, langkah selanjutnya adalah membuat rejeki kita masuk dari jalan yang tidak disangka sangka yaitu dengan cara memberikan sebagian uang kita kepada orang lain alias shodaqoh atau sedekah. Jika kekurangan uang tadi adalah 1 juta maka uang yang kita sedekahkan adalah 110ribu rupiah, kenapa 110 ribu karena nanti Allah akan menyediakan kepada kita uang sejumlah 1100ribu (satu juta seratus ribu), atau 10 kali lipatnya. sedekah ini penting sekali karena inilah yang menjadi pokok inti dari cara ini. Mungkin anda sering mendengar bahkan sudah melakukkannya, namun ada sedikit perbedaan, perbedaannya terletak pada bahwa 10 kali lipat yang disediakan Allah tidak Cuma Cuma, atau tidak datang begitu saja. Kita harus menyambutnya dengan bekerja dan mencari jalan bagaimana untuk mendapatkannya. Ingat waktu anda hanya sebulan untuk mendapatkan lipatannya. Kalau kita hanya menunggu dan tidak beraktivitas apapun malah kita memikirkannya ”mana lipatan yang dijanjikan Allah” maka saya yakin lipatan itu tidak akan datang. Dan anda akan kecewa karena jumlah liptan 10 kali tidak muncul. Cara sedekahnya pun tidak boleh sembarangan, ada caranya yaitu: 1. sedekahlah kepada orang yang lebih membutuhkan uluran tangan kita, kepada orang tua kita, kepada saudara saudara kita dan kepada orang yang lebih dekat dengan kita. 2. cara sedekah adalah dengan ihlas lillahi taala, tidak mengharapkan 10 kali lipatan dari Allah (karena memang ”tidak harap harapkan” namun lipatan 10 kali lipat seharusnya ”di Yakini”). Kenapa harus ihlas ketika memberikan karena sedekah ini pada hakikatnya adalah memberikan ke Allah, bukan ke orang yang kita beri. Jadi pada saat kita memberikan uang sedekah hakikat sesungguhnya kita memberikan ke Allah. 3. cara memberikan kepada orang dengan cara yang baik, misalnya dengan tangan kanan, dengan senyum, dengan cara yang tidak menyinggung perasaannnnya.
4. cara yang ke empat, adalah meyakini bahwa Allah telah menyediakan kelipatan 10 kalinya dari uang yang kita sedekahkan, langsung setelah ketika kita memberikan ke orang. Ingat yakin bahwa Allah telah menyediakan, artinya uang yang sudah disediakan Allah ini harus kita usahakan, harus kita dapatkan, harus kita perjuangkan dengan cara cara yang sudah menjadi sunatullah (hukum Allah) yaitu bekerja, mencari ide, mencari peluang, dan lain sebagainya. Pokoknya gunakan segala kekuatan diri kita untuk meraih 10 kali lipatnya tadi. Jika Allah sudah menyediakan 10kali lipatnya maka kita akan diberi kemudahan oleh Allah untuk mendapatkannya, tapi jika kita belum mendapatkan dari Allah, maka rejeki akan lebih susah kita dapatkan. Jadi kelebihan bersedakah adalah Allah akan memudahkan usaha kita, Allah akan memberikan jalan yang tidak pernah kita sangka sangka datangnya. Dan yang jelas kemudahan itu akan membuat kita lebih tenang dalam bekerja, lebih semangat dalam bekerja dan lebih happy tentunya. Ingat yang mengatur Alam semesta ini adalah Allah jadi kalau yang mengatur alam semesta ini menghendaki kita untuk mendapatkan rejeki uang maka hal itu mudah saja bagiNya untuk mengatur sebarapa besar uang yang kita butuhkan.
Pada tahap ini keyakinan kita diuji, apakah dengan sedekah kita yakin dapat melunasi atau tidak. Salah satu kelemahan dari metode ini adalah jika orang yang mempraktekannya lemah imannya kepada Allah, lemah keyakinannya kepada Allah. Namun kita tidak perlu khawatir jika kita merasa iman kita lemah, teruslah mencoba dari sedekah yang paling ringan menurut kita, kemudian kita yakini. Misalnya kita sedekah 10ribu kita yakin kalau Allah melipatgandakan menjadi 100ribu. Ini lebih baik dari pada kita langsung bersedekah dengan jumlah uang lebih banyak namun kita terganggu dengan jumlah yang besar terebut. Berlatih lah dari yang kecil besar, besar dan besar.... yang penting adalah keyakinan kita bahwa Allah melipatgandakan.
Latihan sedekah dengan meyakini ini juga dapat untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah. Dengan sedekah yang sedikit kemudian kita meyakini dan Allah memberikan kelipatan maka iman kita meningkat karena kita benar benar membuktikan bahwa Allah benar benar menepati janjinya.
5. cara terakhir adalah ACTION, atau bergeraklah, cepat cepatlah bertindak, semakin kita cepat dalam menyambut rejeki dari Allah maka semakin cepat pula Allah memberikan kita uang. Action lah sesuai dengan aturan yang ada, bekerjalah dengan tekun dan baik, tolonglah orang dengan ihlas, silaturahmi, carilah kesempatan berbisnis, peluang bisnis, jualkan dagangan orang lain, jadilah penghubung, sambil relaks, ambilah kesempatan untuk bisa menjualkan milik orang lain kemudian minta bagi hasilnya. Jangan hanya diam menunggu Allah memberikan, karena jika iman kita lemah, keyakinan kita lemah maka diam kita akan dapat merusak manfaat ssedekah itu tadi. Misalnya dengan mengharap harap maka mengharap harap itu sama saja dengan tidak meyakini Allah. Kalau kita tidak meyakini bahwa Allah memberikan lipatan 10 kali maka , Allah tidak akan memberikannya. Jadi bertindaklah. Cara yang paling mudah dalam bertindak adalah ambil barang kemudian jual. Berdagang ini cara yang paling mudah untuk menarik rejeki yang sudah disediakan Allah.
6. Bersyukur, bersyukur ini sebagai kunci agar rejeki untuk kita tetap terjaga, Allah sangat tergantung sekali dengan prasangka kita kepada Nya, jika kita berprasangka positif maka kita akan menjadi positif, tapi jika kita berprasangka negatif maka kita akan mendapatkan negatif. Terbayarnya hutang karena kita berprasangka kepada Allah bahwa menyediakan uang untuk kita bayarkan. Hutang kita tak terbayar karena ada prasangka negatif kepada Allah bahwa rejeki Allah tidak ada, Allah tidak melipatgandakan uang saya, hutang ku terlalu banyak dan seterusnya, pikiran pikiran demikian menunjukkan bahwa Allah itu pembohong, Allah itu tidak dipercaya, dan Allah itu tidak menepati janjinya. Bila kita demikian maka Allah pun akan menjadi yang kita sangkakan kepada Nya, sehingga kita sulit mendapatkan rejeki meski kita telah sedekah, Allah tidak memudahkan usaha kita karena kita berprasangka kalau Allah itu menyulitkan saya. Untuk itu usaha kita dari mulai niat membayar hutang, bersedekah dan meyakini... jangan sampai dirusak oleh pikiran negatif kita.
Pikiran negatif muncul karena kita kurang bersyukur atau tidak bersyukur kepada Allah. Coba, kalau kita selalu bersyukur maka akan muncul pikiran positif dan pikiran positif ini memunculkan emosi positif dan hal ini akan menyebabkan baik sangka kepada Allah, nah kalau kita sudah baik sangka kepada Allah dengan bersyukur maka Allah akan menurunkan kemudahan dan akan memberikan jalan keluar yang tidak pernah kita perkirakan sebelumnya. Prakteknya : jika kita sudah bersedekah maka otomatis Allah langsung menukarnya 10 kali lipat (minimal) nah kita yakini itu, dan kita syukuri. Kita bersyukur karena Allah telah menyediakannya untuk kita, lalui hidup kita dengan penuh syukur atas nikmat kelipatan sepuluh tadi. Syukur ini harus benar benar kita jaga tidak boleh sedetikpun kita kotori dengan pikiran negatif. HARUS SELALU BERSYUKUR. Contoh lebih praktisnya tentang bersyukur ini adalah : saya sedekah 1 juta, setelah saya sedekahkan 1 juta itu berarti Allah telah menyediakan untuk saya 10 juta, nah karena Allah menyediakan 10 juta berarti saya untuk 9 juta. Keuntungan ini membuat hati saya happy, senang, bahagia, dan saya BERSYUKUR KEPADA ALLAH karena Allah telah menyediakan keuntungan 9 juta untuk saya. Saya tidak boleh terganggu oleh keadaan misalnya ”kapan?, lewat mana?, kok nggak muncul muncul...? ” pikiran ini akan memancing saya untuk tidak bersyukur, maka pikiran pikiran tadi harus saya hindari dan bila terlintas akan saya lempar jauh jauh, sehingga benar benar saya bersyukur karena Allah telah memberikan saya keuntungan 9 juta.
Kendala paling utama dalam melunasi hutang dengan cara sedekah ini adalah lemahnya rasa syukur kita, saya tidak memvonis, tapi biasanya kita terganggu dengan tidak munculnya balasan dari Allah sebesar 10 kali lipatnya, seharusnyakan selepas sedekah hati kita bahagia tapi kita masih saja kepikiran hutang, masih saja kepikiran hutang yang tak terbayarkan. Nah disinilah kita perlu melatih keyakinan kita kepada Allah dan kemudian kita bersyukur sebagai konsekwensi dari keyakinan kita. Cobalah untuk meyakini setiap sedekah yang kita berikan dilipatkan 10 kalinya, dan terus lah bersyukur .... bayangkan : kita sedekah 1 juta, Allah memberikan 10 juta.... keuntungan 9 juta! Berniaga dengan Allah pasti sangat menguntungkan. Makanya bersyukur, bersyukur dan bersyukur................
Keenam cara tersebut harus dilakukan dengan tenang, tidak terburu buru. Cara ini sangat pas jika anda memiliki hutang yang sepertinya tak terbayarkan. Jadi anda memiliki unsur kepepet, unsur terdesak, unsur ini sangat baik karena akan memicu adrenalin, memicu kepasrahan, memicu kenekatan, memicu motivasi, dan memicu kesungguhan anda dalam membayar hutang.
Untuk lebih jelasnya akan saya berikan ilustrasi agar anda dapat memahaminya dengan jelas.
Saya hutang kepada bank 50 juta, setiap bulan saya harus membayar hutang saya sebesar 1 juta. Uang belanja harian pas pasan untuk keperluan sehari hari sehingga saya harus menambahkan uang 1 juta membayar cicilan tersebut. Baiklah cara yang pertama : SAYA BERNIAT MEMBAYAR HUTANG IHLAS KARENA ALLAH
Cara yang kedua : SAYA BERNIAT MEMBAYAR SETIAP BULAN 1 JUTA RUPIAH
Cara yang ketiga : SAYA BERSEDEKAH RP. 100.000,00 (SERATUS RIBU)
Cara yang keempat: SAYA YAKIN ALLAH MENYEDIAKAN 1.000.000 RUPIAH UNTUK SAYA
Cara yang ke lima : SAYA SIAP MENYAMBUT 1 JUTA DARI ALLAH DENGAN GIAT BEKERJA MENCARI PELUANG BISNIS.
Cara yang ke enam :SAYA AKAN BERSYUKUR SETIAP SAAT KARENA ALLAH MEMBERI KELIMPAHAN REJEKI KEPADA SAYA
Baiklah mudah mudah cara ini dapat membantu anda yang terlilit hutang agar segera terbebas dari hutang.
Selamat mencoba semoga Allah memberikan kemudahan
Setiyo Purwanto
081567722299
Ass wr wb mau tanya .. Klo kita sdh terlanjur pnya hutang dan punya niat byr .. Dan pada satu waktu kita jg membutuhkan untuk makan kira kira mana ygharus di dahulukan ? Bayar hutang atau mkn/kebutuhan pribadi ?menurut islam ... ? Apakah ada dalil yg menguatkan thxs
ReplyDeleteass wr wb.
ReplyDeletedengan cara apa kita harus membayar hutang sedangkan pekerjaan saja tidak ada. saya juga mempunyai niat untuk membayar hutang karena hutang dunia juga merupakan hutang di akherat nantinya jika belum terlunasi. jika teman teman punya solusi untuk saya yang saat ini menanggung hutang 50 juta rupiah karena kolaps dalm usaha 2 bulan yang lalu tolong saya dikasih saran.perlu diketahui saat ini saya tiap hari selalu dikejar kejar depkolektor. wassalam
saya juga sama, tapi saya buat dp rumah pinjam dari bank. tapi saya coba cari2 kerja online buat nutupin hutang tapi sampe sekarang hasilnya tau ah gelap.
ReplyDeleteSesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
ReplyDeleteSegala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Dalam QS 2:219 dikatakan bahwa sedekah itu adalah jika kita mempunyai kelebihan dari memenuhi keperluan hidup. Banyak Hadits juga melarang bersedekah yg melebihi jika masih punya banyak amanah tanggungan.
ReplyDeleteIngatlah seluruh nafkah untuk diri dan keluarnya juga bernilai sedekah.
Dari dasar2 pemikiran diatas adalah zhalim jika kita memaksakan untuk bersedekah kepada orang lain sementara kita masih punya hutang yang harus dibayar dan amanah keluarga yg harus ditunaikan, sama saja dengan mengajarkan untuk tidak menjadi orang yang amanah.